Manajemen Sumber Daya Manusia

KATA PENGANTAR
                Puji serta syukur marilah kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak banyak  menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, Penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan  hidayah-Nya kepada kita sehingga sampai saat ini kita masih dapat merasakan indahnya iman wal islam.Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Pengantar Bisnis dan Manajemen.
                Penulis sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar Bisnis dan Manajemen dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya.Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan di kemudian hari.
                Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin ..

Pontianak, 21  September 2016


Penulis






DAFTAR ISI
Halaman Depan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
i. Latar Belakang
ii. Rumusan Masalah
iii. Tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
i. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
ii. Ruang Lingkup Pengelolaan Sumber Daya Manusia
iii. Perencanaan Sumber Daya Manusia
iv. Analisis Pekerjaan, Deskripsi Pekerjaan dan Spesifikasi Jabatan
v. Seleksi Sumber Daya Manusia
vi. Pelatihan dan Pengembangan
vii. Penilaian Prestasi Karyawan
viii. Kompensasi
ix. Implementasi Keputusan terhadap Karyawan
x. Promosi


BAB III PENUTUP
i. Kesimpulan
ii. Penutup
iii. Daftar Pustaka
















BAB I
 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang harus ada dan relatif lebih penting bagi organisasi, karena hampir seluruh kegiatan operasional organisasi dilakukan oleh manusia. Pencapaian tujuan organisasi sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, organisasi harus merancang sistem pengadaan karyawan yang tepat, salah satunya adalah dengan mengadakan proses seleksi. Setelah proses seleksi selesai dilakukan, organisasi perlu menempatkan para calon karyawan yang telah diterima pada jabatan-jabatan yang dibutuhkan organisasi dan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing, sehingga para calon karyawan tersebut dapat bekerja dengan maksimal.

RUMUSAN MASALAH
i. Apa Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
ii. Bagaiman Ruang Lingkup Pengelolaan Sumber Daya Manusia
iii. Bagaimana Perencanaan Sumber Daya Manusia, Analisis, Deskribsi pekerjaan dan Spesifikasi jabatan
iv. Apa yang dimaksud dengan Seleksi Sumber Daya Manusia
v. Apa yang dimaksud dengan Pelatihan dan Pengembangan
vi. Bagaiman Menilai Prestasi Karyawan
vii. Apa yang dimaksud Kompensasi
viii. Bagaimana Implentasi Keputusan terhadap Karyawan
xi. Apa yang dimaksud dengan Promosi
TUJUAN
i. Untuk Mengetahui Apa yang Dimaksud Pengertian Manajemen dan Ruang Lingkup Sumber Daya Manusia
ii. Untuk Mengetahui Bagaimana Perencanaan Sumber Daya Manusia
iii. Untuk Mengetahu Analisi, Deskriptif Pekerjaan dan Spesifikasi Jabatan
iv. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Seleksi Sumber Daya Manusia
v. Untuk Mengetahui Apa Itu Pelatiha dan Pengembangan
vi. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud penilaian Prestasi Karyawan dan Kompensasi
vii. Untuk Mengetahu Apa Itu Implementasi Keputusan terhadap karyawan dan Promosi












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.      Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
a.       Andrew E. Sikula (1981:145) mengemukakan bahwa:
Perencanaan sumber daya manusia atau tenaga kerja didefinikan sebagai prose menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi.
b.      George Milkovich dan Paul C. Nystrom, (Dale Yoder, 1981:173) mendifinisikan bahwa:
Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian, dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara ekonomis lebih bermanfaat.
Berdasarkan kedua pendapat diatas, maka perencanaan sumber daya manusia adalah sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan rencana organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai secara tepat dan bermanfaat secara ekonomis.
2.      Ruang Lingkup pengelolaan Sumber Daya Manusia
Kegiatan pengelolaan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi, yaitu : 
v  Fungsi perencanaan (planning)
Merupakan fungsi penetapan program–program pengelolaan sumber daya manusia yang akan membantu pencapaian tujuan perusahaan.
v  Fungsi pengorganisasian (organizing)
Merupakan fungsi penyusunan dan pembentukan suatu organisasi dengan mendesain struktur dan hubungan antar para pekerja dan tugas–tugas yang harus dikerjakan, termasuk menetapkan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab.
v  Fungsi pengarahan (directing)
Merupakan fungsi pemberian dorongan pada para pekerja agar dapat dan mampu bekerja secara efektif dan efesien sesuai tujuan yang telah direncanakan.
v  Fungsi pengendalian (controlling)
Merupakan fungsi pengukuran, pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan–kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana rencana yang telah ditetepkan, khususnya dibidang tenaga kerja, telah dicapai.
Disamping fungsi pokok, manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa fungsi operasional :
1.      Pengadaan tenaga kerja (procurement)
2.      Pengembangan (development)
3.      Kompensasi
4.      Integrasi (integration)
5.      Pemeliharaan (maintenance)
6.      Pemisahan (separation)

3.      Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ada dua kegiatan dalam system perencanaan sumber daya manusia, yaitu penyusunan anggaran tenaga kerja (manpower budgeting), dan penyusunan program tenaga kerja (manpower programming).
a.       Penyusunan anggaran sumber daya manusia merupakan kegiatan memadukan jumlah tenaga kerja yang tersedia dengan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Tujuannya , untuk mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan tenaga kerja, atau disebut pula dengan penyusunan formasi.
b.      Penyusunan program tenaga kerja merupakan kegiatan untuk mengisi formasi yang meliputi program pengadaan tenaga kerja, promosi jabatan pegawai, pelatihan dan pengembangan pegawai, pengembangan karir, program pemeliharaan pegawai, serta program pemberhentian pegawai.

4.      Analisis Pekerjaan, Deskripsi Pekerjaan dan Spesifikasi Jabatan
1.      Analisis pekerjaan
a.       Pengertian Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan terdiri atas dua kata, analisis dan pekerjaan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan pekerjaan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127)
Analisis pekerjaan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya manusia. Menurut Flippo (1994), “Analisis pekerjaan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaaan tertentu.” Flippo menekankan bahwasanyaa ada dua kegiatan utama dalam analisis pekerjaan, yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan dan mempelajarinya lebih mendalam.
Menurut Dessler (2006) analisis pekerjaan merupakan prosedur yang dilalui untuk menentukan tanggung jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan stafnya , dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi yang digunakan untuk membuat deskripsi pekerjaan (daftar tentang pekerjaan tersebut), dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut). Oleh sebab itu, menurut Dessler penyelia atau spesialis dalam sumber daya manusia biasanya mengumpulkan beberapa informasi berikut melalui analisis pekerjaan, (1) aktivitas pekerjaan, (2) perilaku manusia, (3) mesin, perangkat, peralatan, dan bantuan pekerjaan, (4) standar prestasi, (5) konteks pekerjaan, dan (6) persyaratan manusia.
b.      Tujuan Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan penting dilakukan sebelum diadakan perekrutan tenaga kerja. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis pekerjaan, yang juga merupakan tujuan dari dilakukannya analisis jabatan. Adapun tujuan analisis pekerjaan yaitu,
v  memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat,
v   memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja,
v   menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif (Sastrohadiwiryo).
Sedangkan menurut Flippo (1994), hasil-hasil dari analisis pekerjaan, seperti uraian dan spesifikasi pekerjaan akan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.      pengabsahan atas prosedur-prosedur pengangkatan,
2.       pelatihan,
3.       evaluasi pekerjaan,
4.       penilaian prestasi,
5.       pengembangan karir,
6.      organisasi,
7.       perkenalan,
8.       penyuluhan,
9.       hubungan perburuhanm dan
10.   penataan kembali pekerjaan.





c.       Metode Analisis Pekerjaan
Menurut Sastrohadiwiryo (2002), metode yang biasa digunakan dalam analisis pekerjaan adalah metode kuesioner, metode wawancara, metode pencatatan rutin, dan metode observasi,
Metode kuesioner digunakan sebagai alat pengumpul data secara tertulis dibagikan kepada tenaga kerja operasional atau para kepala departemen, untuk mengisi keterangan dan fakta yang diharapkan. Pada umumnya kuesinoer memuat:
a)      pertanyaan mengenai pekerjaan yang dilakukan,
b)      tanggung jawab yang diberikan,
c)       kecakapan, keahlian, atau pelatihan yang diperlukan,
d)      kondisi yang diharapkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dan
e)      figur atau jenis yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
Metode wawancara dilakukan denga tenaga kerja operasional atau dengan kepala departemen mereka, dan dapat juga dengan kedua-duanya. Di samping itu, para penyelia sering ditugaskan untuk memperoleh data analisis pekerjaan. Keuntungan dari metode ini adalah penyajian keterangan dan fakta dari pihak pertama. Namun metode ini sangat membutuhkan waktu yang cukup lama.
Metode selanjutnya yang dapat digunakan dalam analisis data yaitu metode pencatatan rutin. Dalam metode ini, tenaga kerja diperintahkan mencatat hal yang dikerjakan tiap hari secara rutin, alokasi yang dibutuhkan, saat dimulai dan saat akhir tiap-tiap tugas itu dilakukan. Alokasi waktu yang lama, dan pengerjaan yang cermat dan rutin merupakan kelemahan dari metode ini.
Metode observasi pada umumnya dilakukan oleh job analyst yang sebelumnya memperoleh pelatihan dan upgrading secara khusus. Metode observasi biasanya tidak dilakukan bersamaan dengan metode wawancara job analyst mengadakan observasi terhadap masing-masing pekerjaan dan mengadakan wawancara dengan tenaga operasional serta kepala departemen mereka.
2.      Dekribsi pekerjaan
Secara teori, jenis pekerjaan itu ada jenis pekerjaan didalam ruangan, pekerjaan lapangan, dan pekerjaan professional. Semua jenis pekerjaan iti mempunyai diskripsi pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda. Diskripsi pekerjaan yang baik memuat perincian tugas dan tanggung jawab utama.
Bebrapa hal penting haru diperhatian dalam menyusun diskripsi pekerjaan yaitu:
v  Langsung menggambarkan hasil-hasil utama dari uraian jabatan
v  Focus pada proses maupun hasil, bukan pada aktifitas semata
v  Secara eksplisit menggambarkan hasil yang harus dicapai pemangku jabatan
v  Sebaiknya setiap tanggung jawab dapat diukur keberhasilannya dalam bentuk performance indicator
Di Indonesia, ada banyak jenis pekerjaan, baik yang membutuhkan keahlian khusus atau profesianoal ataupun yang tidak membutuhkan keahlian. Berikut beberapa jenis pekerjaan dengan deskripsi pekerjaannya:
1.      Sekretaris
Deskripsi pekerjaan untuk sekretaris
1.      Menyusun atau membuat surat dan menata arsip
2.      Mengurus dan menerima surat
3.      Menerima dan melayani tamu pimpina
4.      Menerima dan melayani penelepon
5.      Mengatur jadwal kegiatan pemimpin, menyiapkan laporan
2.      Jurnalistik
Deskriptif pekerjaan jurnalistik
1.      Menghadiri peluncuran acara-acara baru, baik acara pemerintah maupun acara dari institute swasta
2.      Melakukan wawancara dengan narasumber secara langsung atau melalui telefon
3.      Menyajikan berita secara akurat, tajam, dan berimbang
3.      Marketing
Deskrpsi pekerjaan marketing
1.      Memasarkan produk melalui internet ataupun melalui brosur, membuat strategi pemasaran, mencari pelanggan, mengunjungi pelanggan, memperkenalkan produk kepelanggan sampai dengan keproses pembelian
2.      Menjaga hubungan dengan pelanggan
Uraian diatas adalah beberapa contoh dan dekripsi pekerjaan.
3.      Spesifikasi jabatan
Deskripsi jabatan merupakan satu komponen dalam proses seleksi karyawan yang menrumuskan  secara rinci dan jelas tugas-tugas dan tanggung jawab  yang harus dilaksankan dalam  suatu jabatan yang harus dilaksanakan dalam suatu jabatan, serta syarat-syarat  khusus yang harus dipenuhi oleh calaon karyawan yang akan memegang  jabatan terebut. Spesifikasi jabatan dalam arti luas mencakup dua hal, yakni uraian jabatan dan spesifikasi orang. Tetapi, karena uraian jabatan sering dibahas sebagai komponen  tersendiri, ada kecendrungan untuk menyamakan spesifikasi jabatan dengan spesifikasi orang. Kemudian istilah spesifikasi orang makin jarang digunakan dan sebagai gantinya orang menggunakan speifikasi jabatan untuk man specification, dan uaraian jabatan untuk job describtion.Uraian jabatan dan spesifiksi  jabatan  merupakan hasil dari kegiatan analisis jabatan. Uaraian jabatan memuat informasi tentang tugas-tugas, tanggung jawab, kondisi kerja, dan hubungan kerja keatas dan kebawah (misalnya bertanggung jawab kepada siapa, dan siapa yang menjadi anak buahnya); sedangkan spesifikasi jabatan memuat rincian tentang kualifikasi orang atau calon karyawan, yang meliputi persyaratan fisik, pendidikan, keterampilan, kecerdasan, dan kepribadian, pengalaman kerja, dan sebagainya, sesuai dengan tuntutan saam uaraian jabatan. Dengan kata lain uraian jabatan memberikan gambaran tentang tugas-tugas dan tanggung jawab dalam posisi tersebut, sedangkan spesifikasi jabatan  memberikan gambaran tentang kualitas orang yang diharapkan dapat mengisi jabatan tersebut. Secara garis besar, kerangka spesifikasi jabatan terdiri atas karakteristik-karakteristik utama yang harus diperhatikan dalam calon-calon karyawan yang akan mengikuti proses seleksi. Karakteristik-karakteristik tersebut pada umumnya meliputi karakteristik fisik, hasil karya, kecerdasan dan kepribadian, keahlian khusus, disposisi, minat dan lingkungan pribadi
5.      Seleksi Sumber Daya Manusia
a.       Pengertian
seleksi adalah suatu rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak seseorang calon untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil pada pekerjaannya.
Dan menurut Sedarmayanti seleksi adalah kegiatan menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Seleksi bertujuan memutuskan masalah apakah seorang pelamar diterima bekerja atau tidak.
Tugas seleksi ialah menilai sebanyak mungkin calon untuk memilih seseorang atau sejumlah orang (sesuai dengan jumlah yang diperlukan) yang paling memenuhi persyaratan pekerjaan yang ditetapkan semula.
Pada seleksi sejumlah calon dinilai sejauh mana kesesuaian mereka (sejauh mana mereka memenuhi persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan semula) dengan suatu pekerjaan. Pada penempatan setiap calon dinilai derajat kesesuaiannya untuk sejumlah pekerjaan yang berbeda-beda. Dari jumlah calon dipilih sejumlah orang yang dinilai secara keseluruhan paling sesuai untuk pekerjaan yang berbeda-beda yang tersedia.
Sedangkan penempatan adalah suatu rekomendasi atau keputusan untuk mendistribusikan para calon pada pekerjaan yang berbeda-beda berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk berhasil pada setiap pekerjaan yang berbeda.
Tugas dari penempatan adalah untuk menilai para calon dan untuk mencocokkan kualifikasi mereka dengan persyaratan yang telah ditetapkan semula dari setiap pekerjaan.

6.      Pelatihan dan Pengembangan
a.       Pengertian pelatihan dan pengembangan
Penggunaan istilah pelatihan (training) dan pengembangan (development) dikemukakan para ahli, yaitu: Dale Yoder menggunakan istilah pelatihan untuk pegawai pelaksana dan pengawas. Sedangkan istilah pengembangan ditujukan untuk pegawai tingkat manajemen. Istilah yang dikemukakan oleh Dale Yode adalah rank and file training, super vior training dan management development.
Pendapat Wexley dan Yukl lebih memperjelas mengenai penggunaan istilah pelatihan dan pengembangan bahwa istilah-istilah yang berhubungan dengan usaha-usaha berncana yang diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill, pengetahuan dan sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi.
7.      Penilaian Prestasi Karyawan
a.       Pengertian penilaian prestasi pegawai
Penilaian prestasi pegawai dikenal dengan istilah “performance rating, performance appraisal, personnel assessment, employee evaluation, merit rating, efficiency rating, service rating”.
·         Leon C. Megginson (1981:310) mengemukakan bahwa suatu proses yang digunakan oleh majikan untuk menentukan apakah seorang pegawai melakukanpekerjaannya sesuai dengan yang dimaksudkan.
·         Andrew E. Sikula (1981:205) menjelaskan bahwa penilaian pegawai merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan. Penilaian adalah proses penafsiran atau penentuan nilai, kualitas, atau status dari beberapa objek.
Berdasarkan pendapat diatas, penilaian prestasi pegawai adalah suatu proses penilaian prestasi kerja pegawai yang dilakukan pemimpin perusahaan secara sistematis berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
8.      Kompensasi
a.       Pengertian kompensasi
·         Andrew E. Sikula (1981:283) mengemukakan bahwa; kompensasi adalah proses administrasi upah atau gaji melibatkan pertimbangan atau keseimbangan perhitungan. Dalam kepegawaian, hadia yang bersifat uang merupakan kompensasi yang diberikan kepada pegawai sebagai penghargaan dari pelayanan mereka.
b.      Kepentingan kompensasi pegawai
Bagi majikan dan perusahaan, kompensasi merupakan factor utama dalam kepegawaian. Tingkat besar kecilnya kompensasi pegawai sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan, tingkat jabatan, dan masa kerja pegawai. Maka dari itu, dalam menentukan kompensasi pegawai perlu berdasarkan penilaian prestasi, kondite pegawai, tingkat pendidikan, jabatan dan masa kerja pegawai.
9.      Implementasi keputusan terhadap karyawan
a.       Teori Dasar Pengambilan Keputusan
1.       Keputusan Terprogram (programmed decision)
Keputusan yang terprogram adalah keputusan yang terstruktur atau yang muncul berulang – ulang, Misalnya dalam memutuskan jumlah bahan baik yang harus tersedia digudang, tidak bisa terlepas dari proses perhitungan yang biasa digunakan.
2.       Keputusan yang Tidak Terprogram (non-progrmmed decision)
Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan baru pertama kali muncul dan tidak tersusun (unstructured). Keputusan semacam itu memerlukan penanganan khusus, untuk memecahkan masalah, karena belum ada pedoman khusus dalam menangani masalah tersebut.
b.       Keputusan dan Jenjang Manajemen
Secara umum tingkatan manajemen dalam organisasi itu ada 3, yaitu:
v  Manajer Puncak (top manager) adalah manajer yang bertanggungjawab atas seluruh manajemen dari organisasasi mereka menetapkan kebijakan operasional dan pedoman interaksi organisasi dengan lingkungannya.
v  Manajer Menengah (middle manager) adalah manajer yang berada ditengah-tengah dalam hierarkhi organisasi.
v  Manajer Rendah (lower manager) adalah manajer yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan karyawan operasional saja dan tidak membawahkan manajer lain.
Untuk keputusan yang tidak terprogram, biasanya lebih banyak diambil oleh manajer pada tingkat tinggi (top manager).
c.       Tahap – Tahap Pengambilan Keputusan
Sebagai dalam proses pengambilan keputusan, model tersebut memuat tiga tahap pokok, yaitu sebagai berikut :
v  Riset, yaitu mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan.
v  Perancangan, yaitu mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yang mungkin.
v  Pemilihan, yaitu menetapkan arah tindakan tertentu dari totalitas yang ada.
Menurut Simon (1960) ada beberapa tahap pengambilan keputusan, disebutkan olehnya proses pengambilan keputusan ada 4 tahapan yakni :
1.       Intelligence : pengumpulan informasi untuk mengindetifikasikan permasalahan.
2.       Design : tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif pemecahan masalah.
3.       Choice : tahap memilih dari solusi dari alternatif  –  alternatif yang disediakan.
4.       Implementation : tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.
Sedangkan menurut James L. Gibson, dkk mengemukakan proses pengambilan keputusan seluruhnya terdiri atas enam tahapan. Apa bila ditetapkan kebijakan untuk mengenai masalah yang identik, maka manajer tidak dituntut untuk mengembangkan dan mengevaluasi setip munculnya masalah.

10.   Promosi
a.       Pengertian promosi
Istilah promosi dalam bahasa inggris dikenal dengan kata marketing. Kata marketing ini boleh dikata sudah diserap kedalam bahasa Indonesia, namun juga diterjemahkan dengan istilah pemasaran atau promosi. Sejauh ini promosi telah berkembang demikian pesatnya dan telah menjadi ujung tombak bagi setiap perusahaan dalam mencapai tujuan. Hal ini disebabkan karena ruang lingkup pemasaran atau promosi sangat luas karna berhubungan secara langsung dalam kegiatan mulai dari persiapan, penyediaan, bahan baku, proses produksi, sampai pada akhir yakni produk yang siap dikonsumsi oleh konsumen.
Pemasanran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang atau jasa kepada konsumen dan perusahaan. Berikut jenis wujud pemasaran menurut Sunarto (2003:3) yaitu:
1.      Barang
Barang-barang fisik merupakan bagian yang terbesar dari produksi dan usaha pemasaran.
2.      Jasa
Jasa mencakup hasil kerja pengusaha penerbangan, hotel, penyewaan mobil, orang yang melakukan pemeliharaan dan perbaikan, juga para professional, seperti: akuntan, insinyur, dokter dan konsultan keuangan
3.      Pengayaan pengalaman
Dengan merangkai jasa dan barang, seseorang dapat menciptakan dan memasarkan pengayaan pengalaman.
4.      Peristiwa
Pemasar mempromosikan peristiwa yang terkait dengan waktu bersejarah, seperti ulang tahun perusahaan, pameran dagang dan pementasan seni.
5.      Orang
Pemasaran selebriti telah menjadi bisnis penting. Dan setiap bintang film memiliki seorang agen. Seorang manajer dan menjalin hubungan dengan agen-agen.
6.      Tempat
Tempat, kota dan wilayah, dan bangsa-bangsa keseluruhan bersaing secara aktif untuk menarik para turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan tempat tinggal.
7.      Property
Properti adalah hak kepemilikan tak berwujud baik itu berupa benda nyata atau financial.
8.      Organisasi
Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat dan menyenagkan pikiran masyarakat.
9.      Informasi
Informasi dapat diproduksi dan dipasarkan sebagai sebuah produk. Informasi merupakan suatu yang diproduksi dan didistribusikan dengan harga tetentu.
10.  Gagasan
Gagasan penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan dasar. Produk dan jasa adalah platform untuk menyerahkan beberapa gagasan atau manfaat.





























BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
perencanaan sumber daya manusia adalah sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan rencana organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai secara tepat dan bermanfaat secara ekonomis.
Analisis pekerjaan terdiri atas dua kata, analisis dan pekerjaan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan pekerjaan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu.

PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat bertujuan untuk melengkapi tugas kuliah  Pengantar Bisnis dan Manajemen  yaitu Peneglolaan Sumber Daya Manusia. Semoga tulisan ini bisa menjadi pertimbangan dan kiranya dapat menarik perhatian serta bermanfaat bagi semua pihak.







DAFTAR PUSTAKA
·         Mangkunegroho, dr. a. a. Anwar Prabu. 2001. Pengantar manajemen. PT. Remaja rosdakarya:
·         Nurchalifah, ita. 2012. Dasar-dasar manajemen. Stain Pontianak press: pontiana
·         https://sinhansemm.wordpress.com/pengambilan-keputusan/



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjawab Tantangan Ekonomi Indonesia

Sejarah Pancasila

Cerita keberangkatan kelompok 46 menuju Desa Sambora disambut hangat dan antusias oleh Kepala Desa dan warga